GRESRUTS

Monggo, Dahar Ikan Kali Olahan Mak Ti


Jika Anda berkunjung ke Blitar, Jawa Timur, jangan lewatkan kesempatan bersantap menu ndeso ala Mak Ti. Warung kampung ini sudah tersohor dengan sajian masakan khas desa, racikan tangan Supiyati, pemilik warung Mak Ti.
Bagi Mak Ti, yang namanya rezeki memang tak akan lari ke mana-mana. Lihatlah, hasil usaha yang kini dia gendong. Meski berlokasi di “pedalaman” Blitar, Jawa Timur, nyatanya warung penjaja masakan pengusung sajian khas desa ini senantiasa ramai kedatangan pelanggan.
Mak Ti mengawali usaha warung makannya sejak tahun 2000 silam. Boleh dibilang, Warung Mak Ti mengubah pakem soal lokasi bisnis. Maklum, letaknya di pelosok Blitar. Tepatnya di Dusun Ngelaos, Gododeso, Kecamatan Kanigoro, Blitar, sekitar sekitar 10 kilometer arah selatan Kota Blitar.
Bangunan warung  makan ini tergolong ala kadarnya. Bahkan, lantainya masih berupa tanah alias belum terjamah semen. Dinding warung juga masih berupa bilik anyaman bambu reyot. Meski sederhana, satu hal yang patut mendapat acungan jempol soal warung ini: kebersihan selalu terjaga.
Nyatanya, ketenaran Warung Mak Ti sampai ke mana-mana. Pembelinya berasal dari beragam status sosial. Mulai dari kelas yang bersepeda onthel alias rakyat jelata, hingga pejabat tinggi.
Salah satu pejabat yang pernah menyambangi warung Mak Ti adalah Boediono, Wakil Presiden RI saat ini. Maklum saja,  Pak Boed memang lahir dan  besar di Blitar. “Pak Boediono terakhir ke warung saya saat kampanye pemilihan presiden, April lalu,” beber Mak Ti, awal November lalu.
Menu ikan kali

Lantas, apa yang membuat warung nasi Mak Ti begitu tenar dan banyak dikunjungi orang? Mak Ti pun tak segan berbagi rahasia. “Saya menyajikan masakan khas desa,” kata perempuan paruh baya ini.
Semua jenis masakan desa lengkap ada di sini. Sebut saja sayur lodeh, pepes teri, pecak terong, dan aneka macam lauk pauk. Kebanyakan, sajian lauk olahan Mak Ti berupa olahan ikan sungai, seperti ikan gabus, lele, nila, dan wader.  “Semua jenis ikan jendhil (ikan kali) saya sajikan,” kata Mak Ti.
Sebagai variasi tambahan, ada pula olahan bandeng, serta menu daging ayam. Tentu saja, sambal pedas penyengat lidah, plus nasi putih, menjadi pelengkap hidangan. Oh, iya, bagi yang suka masakan bersantan, di Warung Mak Ti juga ada.
Mau tahu rasanya? Cobalah mencomot wader goreng. Cocol dengan sambal pedas plus sejumput nasi. Masukkan ke dalam mulut dan rasakan efeknya. Boleh dibilang, gurih daging wader berpadu dengan panasnya sengatan sambal, menendang lidah. Mak nyos.., keringat  bisa mengocor di atas jidat.
Soal harga, dijamin tak akan membuat jidat Anda mengerut. Dengan duit Rp 5.000, Anda  sudah bisa makan sepuasnya. Silakan tambah nasi sesuka hati. Tambah nasi di sini gratis. “Kecuali nambah lauk, nanti baru dihitung,” kata Mak Ti.
Pendek kata, kepenatan dan keputusasaan mencari lokasi Warung Mak Ti terbayar lunas setelah menyantap aneka hidangan di sini.
Para pengunjung pun tak perlu berlama-lama menunggu pesanan datang. Maklum, Warung Mak Ti menyajikan ala prasmanan atawa self service.
Semua masakan diletakkan di atas meja besar di bagian belakang warung. Nasi berada dalam bakul bambu besar, sehingga pembeli gampang mengambilnya sesuka hati. Sementara, lauk-pauk bertumpuk dalam baskom besar.
Mak Ti berkata, resep rahasia  olahannya terletak pada racikan bumbunya. Mak Ti mencampurkan bawang merah, bawang putih, cabai merah, laos, dengan tempe bosok, diulek hingga lumat. “Pada setiap masakan, saya lebih menonjolkan rasa laos, sehingga bisa lebih gurih,” terang Mak Ti.
Ibu tiga anak ini sengaja memisahkan tempat menaruh makanan, area bersantap, dan lokasi memasak. Tempat masakan matang terdapat di bagian belakang warung seluas kira-kira 6 meter x 5 meter. Ruang santap di bagian tengah seluas kira-kira 10 meter x 10 meter. Dapur berada di samping kiri  warung seluas sekitar 20 meter x 10 meter.
Di dapur inilah, Mak Ti bersama beberapa pembantunya mengolah berbagai kudapan. Oh, ya, untuk mengelola warung ini, Mak Ti dibantu 15 pekerja. Sebagian sebagai juru masak, sebagian lain berperan sebagai pramusaji.
Mereka harus bekerja ekstrakeras lantaran pengunjung selalu ramai, terutama di pagi hari, jam makan siang, dan saat sore hari selepas jam kantor. Dalam sehari, pengunjung warung Mak Ti bisa ratusan orang.
Bahkan, akhir pekan, pengunjung bisa membeludak lebih dari 1.000. “Saya membagi pekerja dua shift, 10 orang dari jam 06.00–16.00, sedang lima orang pukul 16.00 sampai 23.00,” kata Mak Ti. Aktivitas kerja itu sekaligus menunjukkan jam buka warung Mak Ti.
Dalam sehari, Mak Ti mampu menghabiskan satu kuintal beras, dan lima kuintal ikan kali. “Ikan-ikan itu saya beli langsung dari pedagang di Karangkates setiap hari,” kata Mak Ti. Karangkates adalah nama sebuah bendungan di selatan Kabupaten Malang.
Saban hari, rata-rata Mak Ti mampu mendulang omzet hingga Rp 7 juta, atau sekitar Rp 210 juta per bulan. “Pada saat akhir pekan, omzet saya  naik menjadi Rp 10 juta, bahkan bisa lebih,” ungkap Mak Ti.
Dari omzet sebanyak tadi, Mak Ti mengaku mengambil laba maksimal 20%. “Untungnya memang tidak terlalu banyak, karena saya lebih senang memberi kepada orang lain ketimbang berpikiran bisnis,” ucap Mak Ti. Toh, untuk ukuran di kampung, tetap saja perolehan keuntungan Mak Ti tergolong luar biasa.
Yang jelas, dari usaha yang  dirintis sejak awal tahun 2000 lalu, kini Mak Ti hidup makmur. Bahkan, dia mampu membangunkan tiga rumah bagi ketiga anaknya.
Kendati kedainya sudah kondang ke mana-mana, Mak Ti  belum berniat memperbaiki warungnya sudah nampak reyot  dimakan usia. Ya, bisa jadi, dia menganggap warung sederhana ini justru membawa rezeki.
Setelah sukses di Blitar, apakah Mak Ti berniat membuka cabang? Soal ini, Mak Ti menjawab tegas, “Saya tidak akan membuka cabang di tempat lain,” ujarnya. Bahkan, dia pun tidak berencana membuka warung serupa untuk anak-anaknya. “Anak saya tidak akan bisa melanjutkan usaha seperti saya,” kilah Mak Ti.
Kedai Mak Ti
Dukuh Ngelaos, Gogodeso, Kanigoro, Blitar.
Ponsel: 085736577383
sumber

DAFTAR ISI ARTIKEL

 

BANNER LINK TEMEN

freedownload http://coolmixs.blogspot.com/

TEKS LINK TEMEN

LINK FAVORIT

THANK'S TO :

GRESRUTS Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template