STOP! Sebelum melakukan itu dan menyesalinya dikemudian hari, coba pikirkan dulu beberapa hal yang mungkin sebelumnya belum dipikirkan. Saya dulu langsung terjun saja ke dunia freelancer dan kemudian menyesali 10 hal ini, semoga kalian yang membaca ini tidak perlu mengulangi kesalahan saya.
Pastikan ada tabungan untuk hidup 6 bulan kedepan
Anda berhenti dari pekerjaan tetap, berarti hilang sudah gaji bulanan. Jangan pernah berpikir bahwa bisnis baru yang baru seumur jagung akan stabil dan menghasilkan di bulan pertama. Akan ada masa-masa susah, tidak dapat proyek, klien melarikan diri, freelancer lain yang kita sewa menghilang dan banyak lagi keadaan dimana kita kehilangan uang yang seharusnya kita dapatkan. Tidak ada salahnya dong untuk bersiap untuk menghadapi semua ini?
Saya sendiri saat baru memulai, hampir 3 bulan luntang-lantung membangun bisnis dan tidak berpenghasilan karena uang habis di operasional dan mencari partner yang tepat. Baru di bulan keempat bisa menikmati hasil yang lumayan, dan setelah itupun masih ada bulan-bulan lain tanpa penghasilan. Karena itu, BE READY!
Mintalah persetujuan orang-orang sekitar Anda, terutama orang tua
Kepada siapa lagi kita meminta bantuan bila kita kesulitan? Ya ke orang-orang sekitar kita pastinya! Mintalah persetujuan dari orang tua, istri dan anak dan tentu saja teman-teman, tunjukkan rencana Anda ke mereka dan kemungkinan besar mereka bisa membantu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mungkin Anda buat dalam membuat rencana-rencana tersebut. Pastikan juga pasangan/istri Anda siap menerima konsekuensi dari keputusan Anda ini.
Selain itu, kita juga sekaligus mempromosikan bisnis baru kita ke semua orang. Hal ini sangat penting karena beberapa klien pertama saya datang dari teman-teman sendiri, dan banyak juga yang menjadi klien jangka panjang.
Penghasilan dari freelance sudah cukup? yakin?
Penghasilan freelance sudah sama dengan gaji kantoran? Coba dihitung kembali, jangan lupakan bahwa kantor Anda juga (biasanya) menyediakan keuntungan lainnya seperti asuransi, THR, pinjaman kantor, dan keuntungan lainnya. Coba dibandingkan dengan total semua keuntungan tersebut.
Setelah itu coba pikirkan apakah cukup untuk membiayai anak dan istri, dan juga rencana masa depan Anda dan mereka.
Apakah masih bisa diteruskan sebagai sampingan?
Mungkin setelah 3 bulan tidak berpenghasilan, Anda akan berpikir kembali mengapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang bergaji tetap. Daripada menyesal, lebih baik coba dipikirkan kembali, apakah masih bisa dijalankan sebagai sampingan. Kurang waktu? mintalah jam kerja yang lebih fleksibel dari bos Anda, bilang secara baik-baik padanya bahwa Anda mempunyai bisnis sampingan namun tetap akan berdedikasi terhadap kerjaan, dan tentu saja buktikan padanya dedikasi tersebut. Saya punya teman yang pekerjaan sehari-harinya adalah software analyst dan dia menjalani bisnis coffee house diluar pekerjaan tersebut, dan baru berhenti setelah coffee house tersebut sudah stabil dan menghasilkan.
Tapi bila memang tidak ada cara lain, mungkin keluar dari kantor tersebut adalah jalan satu-satunya.
Utamakan stabilitas, bukan jumlah paling besar
Anda dapat 10jt bulan ini, lalu 3 bulan tidak ada gaji, brarti penghasilan Anda 3.3jt per bulan. Jangan tergoda dengan jumlah besar, bayaran 100jt akan sangat menggoda, tapi tidak juga bila dibayarkan dalam waktu 3 tahun.
Cara paling mudah untuk mengetahui ini adalah dengan:
1. Memisahkan uang bisnis dan pribadi
2. Catat semua pengeluaran dan pemasukan bisnis, lalu
3. Hitung pendapatan nyata Anda perbulan, dan bandingkan dengan gaji + keuntungan kantor Anda
Jangan pernah menyepelekan hal ini, karena ini bisa menentukan kelangsungan bisnis Anda.
Kenali komunitas Anda
Menjadi freelancer bukan berarti Anda sendiri dalam menjalankan bisnis, kenalilah komunitas Anda dan jadikanlah mereka “teman kerja” Anda. Kita tidak bisa menjalankan semuanya sendiri, kadang kita butuh masukan, butuh tempat bertanya, atau bahkan butuh tenaga tambahan untuk proyek yang besar.
Stay close to the community!
Selalu punya plan B dan baik-baiklah pada bos Anda yang sekarang.
Plan B dari apa? Dari bisnis yang Anda jalani. Plan B saya dulu adalah kembali ke kantor saya yang dulu, atau bekerja di perusahaan teman saya. Kenapa kembali? Kita tidak bisa berpikiran naif dan merasa bahwa bisnis kita tidak akan gagal; kemungkinan itu selalu ada. Jangan sampai Anda menyesal ketika bisnis Anda gagal lalu tidak bisa kembali ke kantor lama karena terlanjur mengirimkan surat pengunduran diri yang mengejek dan kasar. Lagipula, siapa tahu bos lama bisa menjadi klien Anda.
Siapkan suasana kerja yang baik dan tingkatkan disiplin
Siap untuk kerja dirumah? banyak sekali godaan dalam bekerja dirumah, tidak ada yang mengawasi, TV dan Game Console sangat menggoda untuk dimainkan. Siapkan batin dan disiplin pada jadwal. Bekerja sebagai freelancer bukan berarti Anda bisa bekerja seenaknya, pilih jam kerja Anda dan patuhlah pada jadwal tersebut. Saya sendiri memilih jadwal kerja 10 – 5, yang kadang saya pindahkan beberapa jam ke jam malam karena saya ingin menonton bioskop bersama pacar, atau ada rencana lainnya. Fleksibel? Ya. Seenaknya? Tentu tidak!
Punya kartu kredit!
Ketika Anda menjadi freelancer, kepercayaan dunia perbankan terhadap Anda menjadi sangat menipis. Mengingat kita tidak punya penghasilan tetap, dan tidak ada perusahaan besar yang menjamin kita, siapa yang bisa salahkan mereka? Oleh karena itu buatlah kartu kredit ketika Anda masih di kantor Anda. Akan jauh lebih mudah membuatnya ketika Anda masih bekerja di kantor dibandingkan dengan ketika Anda sudah berhenti. Saya sendiri menyesal tidak membuat kartu kredit dulu, dan akhirnya harus menunggu sampai tabungan saya mencapai 30jt, baru saya dibolehkan oleh bank untuk membuat kartu kredit.
Buat apa kartu kredit? Banyak gunanya, tapi mungkin yang paling jelas adalah untuk membuat akun Paypal, untuk pembelanjaan dengan metoda cicilan, dan tentu saja diskon nonton bioskop (hey, kita butuh bersenang-senang juga bukan?)
Sekali lagi tanyakan ke diri sendiri. Siapkah Anda?
Anda sudah membaca kesembilan poin diatas, Anda sudah bilang ke diri Anda “YA! SAYA SIAP!”. Coba baca sekali lagi, tanyakan sekali lagi ke orang-orang sekitar apakah Anda benar-benar sudah melewati kesembilan poin diatas, tanyakan pasangan Anda, ibu Anda, pastikan Anda tidak menyesali semuanya dikemudian nanti.
sumber